PENGONTROL LAMPU ALTERNATING CURRENT DENGAN SENSOR SUARA DI PT DONGAN KREASI
INDONESIA
NASKAH
PUBLIKASI
diajukan oleh
Risky Utama Akbar
12.11.5907
kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016
PENGONTROL LAMPU ALTERNATING CURRENT DENGAN SENSOR SUARA
DI PT DONGAN KREASI INDONESIA
Risky Utama Akbar1), Kusnawi2), 1,2) Teknik Informatika
STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : risky.ak@students.amikom.ac.id1), khusnawi@amikom.ac.id2) |
Abstract - Microcontroller,
in the field of electronics is a latest breakthrough technology microprocessors
and microcomputers, was present to meet the needs of the market (marker need).
As a new technology, ie technology transistor semiconductors with more content,
but there are small and can be mass produced (in quantity), so the price is
more affordable than the mikroproessor.
Generally, the
lights in the office are still using analog switch, so that the employee or
officer in particular satpa office should turn on and turn off the lights
manually. Of ideas above, then created a solution which is a voice-controlled
device using a lamp, office workers can control multiple lights with sounds and
lights will turn on automatically according to the automation kebutuhan.Proces
controlled on one point and be done centrally where the sensors that receive
input sounds and microcontroller drive the relay so that it can control lights..
Keywords – Arduino,
controller, speech, alternating current, easyvr
1.
Pendahuluan
Mikrokontroller, dalam bidang elektronika merupakan suatu terobosan
terbaru teknologi mikroprosessor dan mikrokomputer, telah hadir memenuhi
kebutuhan pasar (marker need).
Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan
transistor lebih banyak namun membutuhkan ruang yang kecil serta dapat
diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak), sehingga harganya lebih
terjangkau dibandingkan dengan mikroproessor;
Umumnya lampu didalam ruang kantor masih menggunakan saklar analog,
sehingga karyawan atau petugas khususnya satpa kantor harus menyalakan dan
mematikan lampu secara manual. Tidak hanya satu atau dua lampu saja yang
dinyalakan para karyawan, dimana lampu yang harus dinyalakan karyawan ada
banyak lampu dilantai bawah (ruang produksi, ruang bea cukai) dan lantai atas
(ruang kantor, ruang meeting, ruang server dan ruang Big bos).
Berangkat dari pemikiran diatas, maka dibuat suatu solusi yang merupakan
alat pengontrol lampu menggunakan suara, karyawan kantor dapat mengontrol
beberapa lampu dengan suara dan lampu akan menyala secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan. Proses otomatisasi tersebut dikontrol disatu titik dan
dilakukan secara terpusat dimana sensor yang menerima masukan suara dan
mikrokontroller menggerakkan relay sehingga dapat mengontrol lampu. Sehingga
karyawan tidak perlu repot untuk menyalakan dan mematikan lampu secara manual.
2.
Landasan Teori
2.1
Sistem Kendali (Kontrol)
Sistem
Kendali(kontrol) adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu
atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga
atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Sistem kendali dapat
dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi
sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan[1].
2.2
Prinsip
Pengontrollan Proses
Setiap sistem kendali harus bersifat stabil. Ini merupakan persyaratan
utama. Disamping Kestabilan mutlak, suatu sistemkendali harus mempunyai kestabilan
relatif yang layak. Suatu sistem kendali juga harus mampu memperkecil kesalahan
sampai nol atau sampai pada suatu harga yang dapat ditoleransi[2].
2.3
Sistem Kontrol
Otomatis
Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu
proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa adanya campur tangan manusia
(otomatis). Ada dua sistem kontrol pada sistem kendali/kontrol otomatis yaitu
[2]:
1) Open Loop (Loop Terbuka)
2) Close Loop (Loop Tertutup)
2.4
Aksi Kontroller
1) Kontroler On – Off (Two Position Controller)
2) Kontroler Aksi Proporsional
3) Kontroler Aksi Integral
4) Kontroler Aksi Derivatif
5) Kontroler Aksi Proporsional + Integral
6) Kontroler Aksi Proporsional+ Integral + Derivatif
2.5
Mikrokontroller
Arduino Uno
Arduino Uno Arduino Uno adalah salah satu papan prosesor Arduino
paling umum dan banyak digunakan. Ada berbagai macam (plug in board yang dapat menambahkan fungsi).
Hal ini relatif murah[3].
2.5.1 Spesifikasi Teknis Board Arduino Uno
Gambar 1. Board Arduino Uno
Tabel 1. Spesifikasi
Arduino Uno
2.5.2
Sumber (Catu
Daya)
Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya
eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya Eksternal (non-USB)
dapat berasal dari adapter AC ke DC atau baterai[4].
2.5.3
Memory
ATMEGA328 mempunyai memori 32 KB (dengan 0.5KB digunakan untuk
bootloader), juga mempunyai 2KB SRAM dan 1KB EEPROM (yang mana dapat dibaca
tulis dengan library EEPROM)[4].
2.5.4
Input dan Output
Setiap Pin
digital pada board Arduino Uno dapat digunakan sebagai input ataupun output.
Dengan menggunakan fungsi pinMode(), DigitalWrite(), dan digitalRead(). Pin-pin
ini beroperasi pada tegangan 5 volts[4].
2.5.5
Komunikasi
Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk
berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroler lainnya.
Atmega328 menyediakan UART TTL (5V) komunikasi serial, yang tersedia di pin
digital 0 (RX) dan 1 (TX)[4].
2.6
Relay
Relay adalah sebuah elektromaknetik(batang besi didala, kumparan
tidak bergerak) yang lerika teraktifkan menarik potongan-potongan besi lunak
pada pivot.Relay merupakan komponen output yang sering digunakan pada berbagai
peralatan elektronika. Relay berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan
aliran arus listrik yang dikontrol dan memberikan tegangan dan arus tertentu
pada koilnya [5].
2.7
Sensor Suara
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah
gelombang Sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik (Alternating
Sinusioda Electric Current). Alat pendeteksi sinyal suara bekerja berdasarkan
prinsip pemfilteran suara yang didengar oleh komponen mikrofon. Sinyal analog
hasil pembacaan mikrofon akan disaring dengan menggunakan unit bandpass filter
yang meloloskan sinyal analog. Sensor suara bekerja berdasarkan besar/kecilnya kekuatan
gelombang suara yang mengenai membran sensor yang menyebabkan bergeraknya
membran sensor yang juga terdapat sebuah kumparan kecil di balik membran tadi
naik dan turun[6].
2.7.1 EasyVR Shield 3
EasyVR merupakan modul
voice recognition multi-fungsi. Dapat digunakan pada banyak aplikasi
pengontrolan yang membutuhkan pendeteksian bukan hanya suara melainkan
percakapan .EasyVR merupakan generasi penerus setelah kesuksesan generasi
pertamanya di pasaran yaitu VRBot. Modul ini dapat digunakan atau dihubungkan
dengan board mikrokontroler Arduino. Sangat cocok digunakan untuk beragam
aplikasi, seperti home automation (dimana kita dapat mengontrol nyala lampu,
kunci pintu, televisi, atau perangkat lainnya) atau sebagai modul pelengkap
sensor pendengaran robot yang Anda buat sebagaimana robot-robot canggih yang
dijual di pasaran yang harganya luar biasa mahal [7].
Secara
umum, fitur dari EasyVR adalah sebagai berikut:
1) Mendukung beberapa bahasa, yaitu: English(US), Italian, German, French,
Spanish, Japanese.
2) Mendukung hingga 32 custom Speaker Dependent
3) (SD) trigger atau perintah, bahkan dapat digunakan pada bahasa apapun.
4) GUI yang mudah digunakan.
5) Mudah diaplikasikan dan didukung oleh dokumentasi yang sederhana.
6) x GPIO (IO1, IO2, IO3) dapat dikontrol dengan perintah protokol baru.
7) PWM audio output mendukung speaker 8 ohm.
8) Sound playback .
Gambar 2. EasyVR Shield 3
2.8
Speech Recognition
Speech Recognition yang dikenal
sebagai Automatic Speech Recognition (ASR), atau komputer pengenalan suara
merupakan proses mengkonversi sinyal suara ke urutan kata-kata, melalui sebuah
algoritma diimplementasikan sebagai komputer Program[8].
2.9
Karekteristik Sinyal Tegangan Listrik Alternating Current (AC)
Sinyal besaran AC memiliki
amplitudo yang selalu berubah sepanjang waktu pada periode yang sama(terlihat
pada Gambar ). Beberapa nilai rms yang dimiliki oleh sinyal gelombang sinusoida
tidak murni sebagai berikut.[9].
3. Analisis dan
Perancangan
3.1
Alur Penelitian
Perancangan sistem kontrol
lampu dengan suara ini menggunakan sensor suara EasyVR 3.0 yang sudah ada,
mikrokontroller Arduino Uno dan berbagai pelengkap hardware lainnya.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Kebutuhan
Perangkat Keras
Tabel 2. Kebutuhan Perangkat Keras
|
||
3.2.2
Kebutuhan
Perangkat Lunak
Tabel 3. Kebutuhan Perangkat Keras
|
Digunakan
untuk menuliskan program arduino dan menggungahnya ke arduino |
|
Digunakan
untuk mengambil sample suara yang
akan disimpan dalam modul EasyVR. |
||
3.3
Perancangan
Sistem
Gambar 3. Diagram Blok Sistem
3.3.1 Flowchart Sistem
Gambar 4. Flowchart Sistem
3.3.2 Perancangan Sistem Voice Recognition Menggunakan EasyVR
Gambar 5. Diagram blok pemberian
sampel suara
Gambar 6. Tampilan kegagalan dalam pengambilan sampel suara
3.3.3 Perancagan Perangkat Keras
Tabel 4. Input
dan Output dari Arduino Uno dan sheild EasyVR
Output |
|||
Output |
Relay |
||
Output |
Relay |
||
Output |
Relay |
||
Output |
Relay |
||
Output |
Relay |
3.3.4 Rancangan Rangkaian Elektronika
Pada perancangan pengontrol lampu dengan suara
membutuhkan beberapa komponen sebagai input dan output. Komponen – komponen
tersebut terbagi menjadi blok masukan,
blok proses, blok keluaran dan rangkaian keseluruhan.
1) Blok Masukan
Mikrophone pada sensor EasyVR akan mendeteksi
suara yang akan masuk (yang telah direkam sebelumnya), apabila masukan berupa
perintah “LAMPU SATU NYALA” pada mikrofone pada sensor EasyVR, maka EasyVR akan
memberikan nilai 1 pada relay yang nanti akan diproses oleh mikrokontroller
guna untuk menghidupkan relay 1 (ON).
2) Blok Proses
Pengontrol Lampu dengan suara ini
menggunakan modul suara Easy Voice Recognition. Modul Easy Voice Recognition
merupakan modul suara yang dapat mengenali bahasa apapun dan mudah digunakan.
Pada Easy Voice Recognition digunakan 4 pin yaitu ETX, ERX, VCC, dan GND dan
keempat pin ini dihubungkan pada board Arduino UNO R3 seperti pada gambar 3.
Pin ERX berfungsi untuk menerima sedangkan pin ETX berfungsi memancarkan serial
data TTL.
3) Blok Keluaran
Blok Keluaran terdiri atas Speaker dan
Sheild Relay, dimana Speaker sebagai penanda bahwa masukan suara benar maka
Speaker akan mengeluarkan keluaran suara yang sebelumnya sudah direkam
sedangkan Sheild Relay sebagai pemutus dan peyambung arus listrik apakah lampu
akan dinyalakan atau dimatikan.
4) Rangkaian Keseluruhan
Gambar 7. Rangkaian Mikrokontroller,
Easyvr dan relay
3.3.5 Denah Lampu
Gambar 8. Denah Lampu pada Ruang
Kantor Lantai 1
3.3.5 Perancangan Perangkat Lunak
(Software)
Tahapan proses yang terdapat pada sistem
ini meliputi proses pengolahan data dari modul EasyVR ke Arduino dan proses
pengontrolan relay.
4. Implementasi dan
Pembahasan
4.1 Pembuatan Produk
Pembuatan produk meliputi beberapa langkah, yaitu
:
1. Pembuatan Tabel Suara Sebagai Pengisi Audio
2. Perekaman Suara dengan Aplikasi EasyVR
Commander
3. Upload Program ke Arduino Uno r3
4.2 Hasil Akhir
Gambar 9. Hasil Akhir
4.3 Hasil Pengujian dan Pembahasan
4..3.1 Pengujian Pemberian Perintah dari
Orang yang Sama
Pengujian dalam kondisi Berderau dilakukan
pada kondisi ruangan ramai lalu lalang kendaraan ataupun akibat dari ramainya
ruangan. Pengujian dilakukan dengan cara mengucapkan kata-kata “Sa”, ”Tu”,
”Du”, ”Wa”, “Ti”, “Ga”, “Em”, “Pat” oleh penulis dan diucapkan 10 kali per
kata. Berikut merupakan arti dari kode kata “Sa”, ”Tu”, ”Du”, ”Wa”, “Ti”, “Ga”,
“Em”, “Pat” pada kinerja alat yang telah disampling.
Sa : Lampu Satu Nyala
Tu : Lampu Satu Mati
Du : Lampu Dua Nyala
Wa : Lampu Dua Mati
Ti : Lampu Tiga Nyala
Ga : Lampu Tiga Mati
Em : Lampu Empat Nyala
Pat : Lampu Empat Mati
Untuk menghitung persentase keberhasilan digunakan
persamaan.
Tabel 5. Pengujian Pemberian Perintah dari Orang yang Sama
Hasil pengujian pada tabel menunjukkan tingkat keberhasilan menerima
perintah suara dari kondisi yang sudah ditentukan dan pengucapan perintah suara
yang memiliki variasi sama dengan sample yang direkam mencapai 10% kegagalan
dalam pengolahan perintah, sangat baik keberhasilan mencapai 90%. Sangat
efektif sensor digunakan oleh orang yang sama
dengan perekaman pada aplikasi Easyvr Commender.
4..3.2 Pengujian Pemberian Perintah dari
Orang yang Berbeda
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasilan EasyVR dalam menerima perintah suara dari orang
yang berbeda. Perintah diberikan oleh 4 orang berjenis kelamin 2 laki-laki dan
2 perempuan dengan berbagai etnis dengan rentang usia 19 hingga 50 tahun.
Setiap pemberian perintah dilakukan 10 kali per perintah dengan jarak 10 cm
dari sensor microphone yang pada setiap
orang. Pengujian dilakukan dengan kondisi bising atau noise yang besar dengan penempatan
diruangan bea cukai.
Tabel 6. Pengujian Pemberian Perintah dari Orang yang Berbeda
Kata Masukkan |
Orang ke- |
|||
1 |
2 |
3 |
4 |
|
SA |
70% |
90% |
40% |
70% |
TU |
90% |
100% |
30% |
60% |
DU |
50% |
90% |
40% |
40% |
WA |
80% |
80% |
50% |
80% |
TI |
80% |
90% |
40% |
80% |
GA |
50% |
60% |
60% |
60% |
EM |
90% |
60% |
80% |
40% |
PAT |
80% |
50% |
80% |
80% |
Hasil pengujian menunjukkan tingkat keberhasilan
menerima perintah suara dari kondisi yang sudah ditentukan dan pengucapan
perintah suara yang memiliki variasi sama dengan sample yang direkam mencapai
33% kegagalan dalam pengolahan perintah suara disebabkan oleh pengucapan tutur
kata yang intonasinya berbeda dengan hasil sampling suara, pengucapan dengan
intonasi yang berbeda dengan hasil sampling suara menyebabkan EasyVR tidak
dapat mendeteksi suara sehingga suara menjadi tidak dapat dikenali.
4.3.3 Uji Random Karyawan
Pada tahap ini, jumlah
responden adalah 6 orang yang dipilih secara acak. Kuisioner digunakan 4
pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, Sangat Kurang
Setuju. Untuk setiap jawaban Sangat Setuju memiliki botot 4, Setuju memiliki
botot 3, Kurang Setujumemiliki botot 2, Sangat Kurang Setuju memiliki botot 1.
Isi dari kusiner uji random Karyawan dapat dilihat pada lampiran penelitian dan
hasil uji random karyawan dapat dilihat
pada table dibawah ini.
Tabel 7. Uji Random Karyawan
Nomer Item Pertanyaan |
Jumlah Penilaian |
1 |
24 |
2 |
23 |
3 |
24 |
4 |
24 |
5 |
24 |
Top Skor |
119 |
Hasil prosentase total pada random karyawa adalah sebagai berikut:
Dari
hasil presentase uji random karyawan
dapat dilihat hasil dari perhitungan total presentase yaitu 99,17%. Setelah
dilihat dari interval dan hasil presentase maka ini menunjukan dari penilaian
kinerja alat dinilai sangat baik.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
- Kesalahan yang sering
terjadi pada proses pengucapan perintah adalah perbedaan intonasi suara
yang pada saat pemberian perintah tidak sesuai dengan pada saat proses
sampling suara, menyebabkan perintah tidak dikenali.
- Derau sangat
mempengaruhi modul suara dalam mengenali perintah (kata) yang diucapkan.
Derau yang disebabkan oleh suara orang yang berbicara akan lebih
mengganggu kinerja modul EasyVR dari pada derau selain suara orang
(kendaraan, musik, langkah kaki, pintu dll).
- Pemberian perintah
ketika menyalakan dan mematikan lampu dilakukan dengan jarak yang dekat
ataupun jauh tergantung dari perekaman yang sebelumnya disimpan dengan
aplikasi Easyvr Commander karena berpengaruh terhadap keberhasilan
perintah.
- Tingkat keberhasilan
rata – rata mencapai 90% pada pengujian orang yang sama dan 67% pada orang
yang berbeda. Pengujian tersebut menunjukkan bahwa alat pengontrol lampu
cocok digunakan pada area kantor.
5.2 Saran
- Merancang suatu alat
kendali suara diperlukan ketepatan dalam pengucapan perintah suara
sehingga alat kendali dapat bekerja maksimal, sebaiknya suara yang
digunakan direkam terlebih dahulu menggunakan program voice recording,
tape recorder atau alat perekam lainnya.
- Pengembangan
perangkat kearah yang lebih banyak seperti tidak hanya lampu tetapi
penggunaan perangkat lain seperti contoh pengunci pintu.
- Menerapkan algoritma
tertentu untuk mengurangi tingkat kesalahan dalam mengartikan perintah
suara yang diberikan.
Daftar Pustaka
[1]
Sari, M. 2010 Penggunaan Sensor RTD pada Line Fuel
Gas K-4508 Unit Produk Drum (Aplikasi PT. Sarun NGL), Universitas Sumatra
Utara. (Diakses pada 19 Oktober 2015)
[2]
Laksono M.T, Heru Dibyo. 2013. Sistem Kendali.
Padang:Graha Ilmu. Hal 6,14,8
[3]
http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno (Diakses
pada 19 Oktober 2015 )
[4]
Syawil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah Simulasi
& Praktek Mikrokontroller Arduino. Penerbit ANDI : Yogyakarta. Hal 63-67
[5]
Giancoli. 2001. Fisika Edisi kelima Jilid 2,
Jakarta:Erlangga. Hal 164
[6]
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196302071991031-WASLALUDDIN/Bahan%20Ajar/SENSOR.docx
(Diakses pada tanggal 13 Januari 2016)
[7]
Tigal, 2012. User Manual
EasyVR.http://www.veear.eu/.Diunduh tanggal 3 Maret 2014. Austria: TIGAL KG
[8]
Tarigan,AJ. 2015. Implementasi Speech Recognition
Pada Aplikasi Pembelajaran Yang Ditujukan Untuk Membantu Anak-Anak Penderita
Gangguan Disleksia Dengan Metode Hidden Markov Model dan Metode Multisensori,
Universitas Sumatra Utara. . (Diakses pada 19 Oktober 2015)
[9]
Sardjono, R.Hadi. 2015. Metrologi Tegangan Listrik:
Ketertelusuran dan Implementasi. Jakarta:LIPI.,
Hal 43-44
Biodata Penulis
Risky Utama Akbar, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus
tahun 2016.
Kusnawi, memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom),
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2003. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca
Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar