LAPORAN KARYA ILMIAH
LINGKUNGAN BISNIS
PERTENAKAN SAPI
Nama : Risky Utama Akbar
NIM : 12.11.5907
Jurusan : Teknik Informatika
Kelas : 12-S1TI-03
Jurusan Teknik
Informatika S1 STMIK Amikom
Yogyakarta
2013
Daftar Isi
LINGKUNGAN
BISNIS PERTENAKAN SAPI
Pendahuluan
Prospek
Bisnis Budidaya Ternak Sapi
Teknik Budidaya Ternak Sapi
Lokasi dan Kandang
Perawatan dan Pemberian Pakan
Analisis Usaha Sapi Perah
Daftar Pustaka
LINGKUNGAN BISNIS PERTENAKAN SAPI
Pendahuluan
Bisnis adalah usaha perdagangan
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba
dengan produksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.Berbagai macam bidang bisnis dilakoni dan dilakukan untuk mendapatkan
penghasilan demi memenuhi kebutuhan sehari – hari.
Kebutuhan akan bahan pangan, khususnya yang
berasal dari susu, daging, dan telur dari tahun ke tahun selalu meningkat,
sejalan dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendidikan, dan
kesadaran masyarakat akan peranan zat-zat makanan, khususnya protein bagi
kehidupan. Selain itu, industri pengolahan produk asal ternak juga berkembang
seiring dengan berkembangnya daerah perkotaan.
Produk peternakan khususnya susu, masih
mempunyai prospek yang cukup baik. Dalam pemeliharaan sapi perah kesiapan
kandang menjadi prioritas utama dengan desain kandang sapi tidak boleh
tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar
di lengkapi tempat pakan dan minum yang masih di bawah atap. Air minum yang
bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar
pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran.
Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen serta
dilengkapi peralatan untuk memandikan sapi. Pakan yang diberikan berupa hijauan
dan konsentrat. Hijauan yang diberikan adalah rumput gajah dan rerumputan
lainnya. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10%
dari bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Pemeliharaan
utama adalah pemberian pakan yang cukup dan berkualitas, serta menjaga
kebersihan kandang dan kesehatan ternak yang dipelihara.
Prospek
Bisnis Budidaya Ternak Sapi
Menurut data dari dinas peternakan
Indonesia, kebutuhan nasional terhadap daging sapi hingga sekarang belum mampu
tercukupi oleh produksi dalam negeri sendiri. Maka bisa dikatakan bila usaha
budidaya ternak sapi di Indonesia masih terbuka lebar untuk mendapatkan pangsa
pasar yang luas. Berapapun hasil produksi ternak yang dihasilkan, bisa
dipastikan akan bisa terserap habis oleh masyarakat.
Apalagi ketika menghadapi hari-hari
besar seperti Idul Fitri, Idul Adha atau Natal. Kebutuhan daging sapi maupun
sapi hidup untuk dijadikan binatang korban dipastikan akan meningkat
berlipat-lipat. Ini menunjukan bila pasar domestik untuk usaha ternak sapi
punya prospek bisnis yang bagus dan peluang untuk pengembangannya masih terbuka
lebar. Apalagi ketika melihat pasar ekspor yang juga tidak kalah luasnya dengan
pasar dalam negeri sendiri.
|
Teknik
Budidaya Ternak Sapi
Bila Anda tertarik untuk terjun dalam
pengembangan dan budidaya ternak sapi, maka strategi dan langkah yang bisa
ditempuh adalah Mempersiapkan bibit sapi yang mau diternak.Untuk mendapatkan
bibit yang baik, pilihlah sapi yang usianya sudah cukup dewasa, minimal satu
tahun. Pada usia ini kondisi sebenarnya dari seekor sapi sudah terlihat jelas.
Bila ada kelainan atau cacat ditubuhnya juga akan kelihatan. Beda dengan sapi
yang masih muda atau kecil. Selain itu
juga teliti kondisi tubuhnya. Sapi berkwalitas baik selalu punya pantat yang
lebar dan besar. Selain itu juga perhatikan ekornya. Sapi yang baik justru bila
pertumbuhan ekornya tidak pesat. Jadi pilihlah sapi yang mempunyai ekor lebih
pendek.
Untuk pemula yang belum punya banyak
pengalaman, bila kita akan membeli bibit disarankan mengajak serta seorang
konsultan peternakan yang lebih memahami tentang cara memilih bibit sapi yang
bagus dan sehat.
Lokasi
dan Kandang
Lokasi usaha budidaya ternak sapi
sebaiknya berada jauh dari pemukiman penduduk, agar limbah dan bau dari kotoran
sapi tidak mengganggu masyarakat. Untuk kandangnya bisa dibuat dari bambu atau
kayu yang kuat. Lantai dasar kandang diusahakan pada posisi yang lebih tinggi
dari tanah dan diberi semen atau cor. Namun bila tidak mau menggunakan semen,
tanahnya harus dipadatkan lebih dulu.
Perhatikan juga masalah ventilasi untuk
pengaturan udara dan sistem pembuangan limbahnya. Kotoran sapi itu banyak dan
sering menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini juga perlu mendapat perhatian.
Adapun ukuran kandang yang baik adalah, bila sapinya berjenis kelamin betina
setiap satu ekornya membutuhkan tempat sekitar satu setengah untuk lebar dan
dua meter untuk panjangnya. Sedang untuk sapi jantan ukuran kandang yang ideal
adalah, satu koma delapan dan dua meter.
Perawatan
dan Pemberian Pakan
Untuk membuat sapi agar cepat tumbuh
besar dan gemuk, maka pakan yang paling bagus untuk diberikan adalah campuran
konsetrat dan hijaun. Untuk jenis konsetrat bisa memilih kombinasi antara ampas
tahu, bekatul, tebu, kulit kedelai atau kulit buah nanas dan lain-lain. Bila
kesulitan memperoleh pakan jenis ini, kita bisa mendapatkannya di toko-toko
khusus peternakan dengan kondisi siap dimakan. Namun kita perlu berhati-hati,
karena ada produsen pembuat pakan sapi yang suka mencampur dengan bahan kimia.
Pilihlah jenis makanan yang sudah
terdaftar di departemen peternakan atau kesehatan. Untuk menjaga kesehatannya,
secara berkala sapi bisa diperiksakan ke dokter hewan, agar bila terdapat
kelainan atau gangguan kesehatan pada tubuhnya bisa segera ditangani dan diberi
obat. Selain itu bila terkena suatu penyakit, segera pisahkan sapi itu dengan
sapi yang lain untuk menghindari terjadinya penularan. Selamat melakukan
budidaya ternak sapi, semoga sukses menjadi peternak yang handal.
Analisis
Usaha Sapi Perah
Sebelum melaksanakan suatu usaha maka terlebih dulu
melakukan analisa usaha, berikut ini gambaran usaha Sapi Perah
(analisis usaha sapi) per ekor. Beberapa asumsi yang digunakan, yaitu sebagai
berikut :
1.
Lahan yang digunakan merupakan tanah
pekarangan yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari sehingga tidak
membutuhkan biaya sewa.
2.
Harga sapi dara bunting dibuat
rata-rata Rp 12.000.000,- per ekornya.
3.
Sapi dipelihara selama enam bulam sudah
beranak, dengan tafsiran harga jual pedet umur 2 bulan rata-rata yaitu Rp
2.500.000,- per ekornya.
4.
Biaya pembuatan kandang tidak ada,
karena masing-masing petani telah memiliki kandang ternak walaupun masih
sederhana.
5.
Pakan yang diperlukan untuk 1 ekor sapi
selama 6 bulan pemeliharaan yaitu
a.
Pakan hijauan 3000 kg/ ekor dengan
harga Rp 100,-
b.
Konsentrat selama 6 bulan Rp 900.000,-
c.
Bekatul 120 kg/ ekor dengan harga Rp
600,-
6.
Biaya obat-obatan seharga Rp 30.000,-/
ekor/ 6 bulan.
7.
Satu orang dapat mengerjakan 3 ekor
sapi dengan biaya Rp 750.000,- jadi biaya tenagakerja per ekor sapi/bln adalah
Rp 250.000,-.
8.
Dibutuhkan peralatan (sapu, sikat, selang air,
cangkul, sekop, cikrak/ trisula, arit, tambang pengikat, dan alat fermentasi.)
seharga Rp 758.000,- dengan masa pakai selama dua tahun (4 periode), sehingga
biaya per periode adalah Rp 189.500,-.
DAFTAR PUSTAKA
Kanisius 1974, Seri Budi Daya, AAK, Sapi Perah
0 komentar:
Posting Komentar